Tujuan Uji Patologi Bedah Bangkai
Menegakkan diagnosis: Menentukan penyakit atau kondisi penyebab kematian unggas secara akurat.
Mengidentifikasi penyebab kematian: Mengetahui apakah kematian disebabkan oleh penyakit infeksius, keracunan, defisiensi nutrisi, atau tumor.
Menilai dampak penelitian: Mengevaluasi efek suatu penelitian atau pengobatan terhadap organ hewan coba.
Tahapan Melakukan Bedah Bangkai (Nekropsi)
Persiapan Alat dan Bangkai:
Pastikan alat seperti pisau, gunting, dan pinset telah steril. Bangkai unggas sebaiknya diperiksa segera setelah mati atau paling lambat 2 jam setelah kematian.
Observasi Eksternal:
Periksa kondisi luar bangkai, termasuk kondisi bulu, kulit, dan adakah luka atau memar yang terlihat.
Pembukaan Bangkai:
Basahi bulu untuk memudahkan proses pembedahan.
Lepaskan kulit bagian dada dan perut dengan hati-hati.
Lakukan pemotongan pada rongga tubuh untuk membuka organ dalam.
Inspeksi Organ Dalam:
Periksa setiap organ secara terpisah: hati, jantung, paru-paru, limpa, ginjal, dan saluran pencernaan.
Amati ukuran, warna, tekstur, dan perhatikan adanya lesi, perdarahan, atau organ yang membesar.
Pengambilan Sampel:
Jika diperlukan, ambil sampel dari organ yang menunjukkan kelainan untuk pemeriksaan laboratorium lebih lanjut, seperti histopatologi atau pengujian toksikologi.
Diagnosis dan Dokumentasi:
Berdasarkan temuan pada pemeriksaan makroskopis (organ) dan mikroskopis (jika ada), buatlah diagnosis penyakit atau kondisi yang mempengaruhi unggas tersebut.
Reviews
There are no reviews yet.