Metode Apung Whitlock adalah prosedur parasitologi untuk mendeteksi keberadaan dan menghitung jumlah telur endoparasit pada sampel feses, dengan prinsip memanfaatkan perbedaan densitas untuk membuat telur parasit mengapung di permukaan larutan menggunakan larutan garam jenuh. Sampel feses dan air digerus, kemudian dicampur dengan larutan garam jenuh dalam wadah khusus (Whitlock Chamber), lalu diamati dengan mikroskop untuk mengidentifikasi dan menghitung telur yang mengapung.
Prinsip Metode Apung Whitlock
Perbedaan Densitas: Telur cacing nematoda memiliki densitas yang lebih rendah dibandingkan larutan garam jenuh.
Flotasi: Proses pencampuran dengan larutan garam jenuh akan membuat telur cacing, yang lebih ringan, mengapung ke permukaan larutan, sedangkan material feses yang lebih berat akan tenggelam.
Langkah-Langkah Pemeriksaan
1. Persiapan Sampel Feses: Timbang sejumlah sampel feses segar, misalnya 3 gram, lalu masukkan ke dalam mortir yang berisi sedikit air.
2. Penggerusan: Gerus sampel feses bersama air tersebut hingga menjadi suspensi yang halus.
3. Pencampuran dengan Larutan: Tuangkan suspensi feses ke dalam gelas kimia yang sudah berisi larutan garam jenuh dan aduk hingga merata.
4. Pemasukan ke Whitlock Chamber: Ambil suspensi sampel menggunakan pipet dan masukkan ke dalam Whitlock Chamber.
5. Pengamatan Mikroskopis: Diamkan suspensi selama beberapa menit (3-5 menit) agar telur cacing dapat mengapung ke permukaan. Setelah itu, amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x untuk mengidentifikasi dan menghitung telur cacing yang terlihat pada setiap sekat Whitlock Chamber.
Tujuan dan Manfaat
Deteksi Endoparasit: Metode ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan telur cacing parasit dalam sampel feses.
Kuantifikasi: Dengan menghitung jumlah telur cacing per gram feses, tingkat keparahan atau intensitas infeksi dapat ditentukan.
Identifikasi Parasit: Menggunakan buku identifikasi parasit untuk mengenali jenis-jenis telur cacing yang ditemukan
Reviews
There are no reviews yet.