Uji Histopatologi Pembuatan Slide

Pembuatan slide pemeriksaan histopatologi meliputi beberapa tahapan utama: fiksasi (pengawetan jaringan), pemotongan jaringan (dehidrasi, clearing, embedding), pemotongan tipis (sectioning), pewarnaan (umumnya H&E untuk mewarnai sel dan jaringan), dan pemeriksaan mikroskopis untuk diagnosis. Tujuannya adalah mempersiapkan jaringan menjadi potongan tipis yang bisa diamati di bawah mikroskop untuk diagnosis penyakit.

Berikut adalah tahapan rincinya:
1. Pengambilan Spesimen Jaringan: Jaringan diperoleh melalui biopsi atau operasi.
2. Fiksasi: Jaringan segera dimasukkan ke dalam larutan fiksatif, seperti formalin buffer 10%, untuk mengawetkan dan mencegah kerusakan.
3. Dehidrasi: Jaringan yang sudah difiksasi kemudian kehilangan airnya menggunakan larutan alkohol bertingkat.
4. Clearing: Alkohol dalam jaringan digantikan oleh zat clearing seperti xylol, yang berfungsi sebagai media perantara agar larut dalam parafin.
5. Embedding: (Penyertaan): Jaringan dimasukkan ke dalam parafin cair yang kemudian mengeras, membentuk blok jaringan.
6. Sectioning (Pemotongan Tipis): Blok parafin kemudian dipotong menjadi irisan yang sangat tipis menggunakan mikrotom, sehingga bisa ditempatkan pada slide kaca.
7. Pewarnaan: Irisan jaringan diwarnai, paling umum menggunakan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (H&E).

Hematoksilin: Mewarnai inti sel menjadi biru/ungu.
Eosin: Mewarnai sitoplasma sel dan jaringan ikat menjadi merah muda.

8. Pemasangan dan Pemeriksaan:
Slide yang sudah diwarnai kemudian dipasang (mounted) dan diperiksa di bawah mikroskop oleh ahli patologi untuk mendiagnosis kondisi jaringan atau penyakit. Tujuan akhir dari semua tahapan ini adalah untuk mendapatkan gambaran sel dan jaringan yang detail dan jelas sehingga dapat dianalisis untuk tujuan diagnostik.